MACBETH From Dad
oleh: Aflaha Rizal
Aku tak menyangka, di liburan mau mengenjak akhir tahun 2014 ini. Aku
tak menyangka ayah mengasihkan ku sepatu MACBETH, padahal aku pernah melihat
sepatu itu. Harganya memang sangat mahal, malahan bagiku sepatu seperti itu
hanya di pakai untuk orang-orang yang pergaulannya tinggi. Hari ini, di jam
siang tadi. Ayah mengajakku ke sebuah tempat mall di kawasan Pondok Indah(PIM).
Awalnya, ayah mengajakku untuk jalan-jalan. “Ngapain di rumah, kamu libur
panjang di rumah melulu. Ayuk keluar.” Ucap ayahku.
Di jam siang, saat sudah sampai di mall Pondok Indah, aku berjalan
melihat orang-orang yang berkunjung disini. Saat itu, di lantai bawah ada ICE
SKATING. Aku langsung diajak ke tempat sepatu-sepatu. Dan berhenti sejenak,
ayah menepuk pundakku. “Pilih cepet! Yang mana yang kamu suka.” Aku
memelototkan mataku, apa? Sepatu MACBETH? Aku mulai melihat-lihat, ternyata
banyak sekali sepatu MACBETH yang terpajang disana. “I-ini serius? Mahal,
bapak.” Gerutuku sejenak.
“Sudah, gak apa-apa. Itung-itung kado dari rapot kamu yang bagus.” Kata
ayahku, aku berjalan dan mencoba mencari-cari sepatu MACBETH yang menurutku
bagus. “Ayuk buru, pilih. Gak usah liat harga.” Ayahku terus mendorong pelan
pundakku. Aku menggigitkan bibir bawahku, dan mengambil salah satu sepatu
MACBETH BRIGHTON. Kucoba saat itu, ternyata kekecilan. Dan sejenak, seorang
yang bekerja di toko sepatu itu. Mengambilkan ukuran yang lebih besar. Aku
mulai duduk, dan masih melihat-lihat sepatu MACBETH yang terpajang.
Tak lama, sepatu yang berukuran besar mulai datang dan segera ia buka.
Aku langsung mengambil sepatu itu, dan mencoba kedua-duanya. Kuikat sepatu itu,
lalu aku berdiri dan mencoba berjalan. “Pas gak?” tanya ayahku yang menanyai
bagaimana ukuran sepatu yang aku pakai ini. “Muat, gak sakit.” Jawabku.
“Yasudah, ambil yang ini deh.” Ayahku langsung menyuruh seseorang yang
berjaga di toko sepatu MACBETH itu, langsung ia bawa ke kasir. Tapi kulihat
harganya, saat itu aku melihat harga itu sebesar 845.000.
Dan sepatu itu, mulai dibawa ke kasir. “Kamu emang gak mau liat-liat
sepatu MACBETH yang lain dulu?” tanya ayahku kembali, bahkan aku melihatnya
lagi. Dan aku melihat sepatu MACBETH yang lain, itu harganya lebih mahal lagi.
1,3 Juta. Memang, barang sepatu itu memang original. Dan aku memutuskan untuk
memilih sepatu yang MACBETH BRIGHTON saja. “Yang itu ajalah, cukup.”
Sehabis membayar di kasir, kantong plastik itu mulai ku pegang. Dan
berjalan ke tempat yang lain, yang pasti aku masih memikirkan harga sepatu yang
mahal itu. “I-ini kemahalan, lho bapak.” Kataku. Ayahku tersenyum, “Sudah. Gak
apa-apa. MACBETH From Dad. Hahahaha. Jaga baik-baik lho.” Aku ikut tertawa, aku sekali lagi
berterima kasih kepada ayahku. Yang sudah mengasihkanku sepatu di akhir tahun
ini. Mungkin, aku akan membalas budi ayahku ketika aku sudah berhasil dan bisa mencapai semua impianku :) .